Belajar Mandiri Menjadi Digital Mommie

Tak terasa sudah minggu ke-2 belajar blog bersama Digital Mommie. Senangnya, karena banyak sekali hal yang dari sama sekali aku tidak ketahui, sekarang menjadi lebih melek digital. Khususnya dalam dunia blogging. Selama satu minggu pertama aku sangat menikmati proses belajar membuat blog. Setiap hari aku selalu berbahagia karena hari ini aku pasti mendapat email yang berisi panduan dan cara membuat blog yang cantik, walaupun agak gampang-gampang susah. Dan kadang kalau belum terlalu paham, setidaknya aku harus nonton video tutorial sampai dua kali. Biasanya sambil menonton video tutorial ini, aku selalu menyiapkan notes kecil dan pulpen untuk mencatat. Supaya ketika tidak langsung mempraktikkannya aku tetap masih ingat. Maklum, aku orangnya cepat sekali lupa. Tapi sampai saat ini hal tersebut masih sangat menyenangkan. Namanya juga baru belajar ya, pasti agak-agak panik sedikit he he

Ternyata punya blog itu memang asyik sekali. Kapan saja terlintas inspirasi untuk menulis kita bisa menuliskannya. Apakah itu tentang curhat, puisi, perkembangan anak-anak dan banyak lainnya. Yang lebih asyiknya lagi aku bisa belajar melalui video tutorial, jadi kalau mau nonton bisa kapan saja. Sangat asyik buat ibu-ibu yang memiliki anak kecil seperti diriku yang harus bisa mengatur waktu kapan harus mengurus anak dan kapan memiliki waktu untuk belajar dan berkarya.

Di zaman teknologi yang semakin berkembanng pesat ini, tak ada lagi alasan bagi kaum wanita merasa tidak percaya diri atau merasa gaptek. Karena dengan kemauan, kita bisa belajar apa saja yang kita inginkan. Semua hal bisa dipelajari dengan adanya kemauan dari diri kita sendiri. Tinggal bagaimana apakah kita mau belajar atau tidak.

"Blogmu harta karunmu". Setuju sekali dengan slogan ini. Iya, aku pun merasa seperti telah menemukan harta karunku. Blog ini akan aku jadikan seperti rumah keduaku dimana aku bisa mendokumentasikan setiap peristiwa yang aku alami sebagai wujud rasa syukurku kepada Tuhan yang telah menghadirkan banyak curahan hikmah melalui peristiwa-peristiwa yang telah terlalui.

Gambar: freedigitalphotos